Suasana rumah kopi, di kota Sorong papua barat |
Kota Sorong memiliki beberapa tempat minum kopi yang banyak di kunjungi kawula muda, untuk sekedar berbagi informasi, membicarakan pekerjaan bahkan ada yang datang hanya untuk menikmati Kopi khas papua dan papua barat, seperti di "Rumah Kopi " yang saya kunjungi diakhir bulan Juli 2018.
Baru saja saya dan kawan Yunus, kundrat, viktor, paskalis dan anton berkunjung di rumah kopi di kota sorong, kami langsung di sambut pelayan rumah kopi yang menawarkan menu hidangan rumah kopi dengan dialek asli papua, saya lalu memperhatikan secara teliti ohh rupanya seorang perempuan asli papua barat yang bekerja di rumah kopi.
Saya memesan kopi asli papua yang di jawab oleh pelayan, bahwa kopi yang ada berasal dari wamena ( kopi wamena ) sebagai salah satu menu yang ada, kawan-kawan lain memesan minuman dengan jenis yang berbeda, kami pun memesan untuk makan malam dengan berbagai menu hidangan malam.
Sambil menunggu pesanan kami, lalu kami diskusi perkembangan kegiatan "Pengembangan usaha komunitas " yang telah di mulai pada bulan juni lalu di kampung Hopmare.
Saya memperhatikan beberapa tamu yang datang silih berganti, ada orang lokal, ada juga orang luar papua, bahkan ada beberapa orang bule yang asyik berdiskusi dengan bahasa mereka sendiri. selanjutnya saya mengamati interior ruangan dan konstruksi bangunan rumah kopi yang tidak mencirikan bangunan asli kota sorong, saya menduga rumah kopi ini bukan milik orang asli papua, ternyata dugaan saya benar, setelah saya konfirmasi pada pelayan yang menyambut kami saat baru tiba di rumah kopi.
Akhirnya pesanan kami di antar oleh pelayan rumah kopi dengan gelas berlapis 2, gelas bagian bawah sebagai penampung sari kopi, dan gelas stanles bagian atas sebagai penyaring ampas kopi, saya lalu mencoba menghirup aroma kopi asal wamena, rupanya aromanya kurang kuat seperti harapan saya saat memesan tadi, saya mengira aromanya akan lebih tajam, akan tetapi masih rata-rata aroma kopi kebanyakan yang disuguhkan di warung-warung kopi tradisional.
Sebagai peminum kopi, saya berharap dapat merasakan sensasi aroma khas Kopi wamena di rumah kopi yang ada di kota sorong, seperti cerita kawan-kawan yang pernah merasakan kopi wamena di tempat lain, atau ekspreso suguhan kopi " cafe danin di bogor " yang sangat tajam dan punya ciri khas sendiri.
Saya tidak sempat menanyakan kepada kawan-kawan lain mengenai rasa kopi yang di suguhkan karena asyik diskusi tentang rencana kegiatan yang akan di kerjakan beberapa hari ke depan di kampung Hopmare, dari diskusi bersama, ada harapan besar yang ingin diwujudkan di Hopmare, harapan menjadikan kampung Hopmare menjadi Kampung model pusat pengembangan Usaha Komunitas berkelanjutan berdasarkan pada Potensi sumberdaya alam yang di miliki.
Seperti halnya Kopi Wamena yang disuguhkan di mana-mana, maka VCO Hopmare pada saatnya dapat di jumpai di pusat-pusat perbelanjaan di kota sorong, di rumah kopi bahkan di dapur rumah-rumah penduduk kabupaten Tambrauw, dan di kota sorong menjadi suguhan sehari-hari, para ibu-ibu dengan bangga akan bercerita manfaat VCO Hopmare dalam menjaga kecantikan kulit mereka, dan menetralkan tekanan darah mereka.
Akhirnya kembali kepada kita, apakah VCO Hopmare, minyak goreng Hopmare dan Kopra putih Hopmare akan seperti Aroma Kopi Wamena ataukah hanya sebatas pada impian belaka saja, ataukah memang akan menjadi produk yang di minati dan dibanggakan oleh masyarakat tambrauw dan Sorong di papua barat, sekali lagi kembali kepada kita.
Kita tidak mau seperti apa yang disampaikan oleh penjaga SPBU setiap kali kita mengisi bahan bakar minyak, mereka akan mengatakan dengan santun " Maaf bapak/ ibu kita Mulai dari angka Nol ya ", jika kita mau memberdayakan masyarakat untuk keluar dari kemiskinan maka tidak ada alasan bagi kita (para pihak untuk berhenti hanya karena kesimpulan-kesimpulan dari pengamatan sementara kita).
Sekedar share, semoga bermanfaat.............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar