Hampir sebahagian besar pesisir pantai di Sorong Raya, bahagian utara memiliki pemandangan indah nan menakjubkan bagi penggemar wisata, betapa tidak, hamparan pasir yang memanjang dari distrik Kwoor sampai dengan Werur, mengingatkan kita akan pantai Sanur yang indah nan menawan di pulau bali. Pantai ini berada di kabupaten Tambrauw pemekaran dari kabupaten Sorong, keindahan pantai pasir yang mengandung pasir besi, telah menambah daya tarik bagi investor untuk melakukan penambangan pasir besi di sana. Hamparan pasir besi dari distrik Kwoor sampai dengan kampung Hopmare panjangnya kira-kira 15 Km, yang merupakan potensi wisata pantai yang menarik bagi para pelancong domestik dan internasional.
Keberadaan pantai pasir ini telah diketahui oleh banyak pihak, yang telah berkunjung di sana sayangnya fasilitas penunjang kepariwisataan khususnya di distrik Kwoor belum ada, di tambah lagi akses jalan dan sarana transportasi dari dan menuju ke lokasi wisata pantai di distrik Kwoor belum memadai, dan bagi pelancong domestik dan internasional belum memperoleh informasi secara detail keberadaan pantai ini.
Pantai ini berhadapan langsung dengan laut Pasifik di utara provinsi Papua Barat, sekaligus sebagai benteng terakhir perbatasan Indonesia dengan negara-negara Pasifik, hamparan pasir besi ini menjadi tempat bertelurnya penyu belimbing dan burung maleo yang sering di temukan oleh warga masyarakat yang bermukim di daerah pesisir seperti kampung Hopmare, di distrik Kwoor kabupaten Tambrauw.
Keberadaan penyu dan burung maleo dipesisir pantai ini sering kali mendapat gangguan dari masyarakat setempat, yang memungkinkan semakin berkurangnya populasi mereka. bahkan terancam punah dari bumi Tambrauw.
Untuk mencegah kepunahan kedua jenis satwa ini, maka upaya penangkaran dan sosialisasi kepada masyarakat pesisir perlu dilakukan oleh pemerintah setempat, dan para pihak pemerhati satwa-satwa endemik agar tidak membunuh penyu dan merampas telur burung maleo yang sering bertelur di pesisir pantai.
Ancaman lain yang paling membahayakan keberadaan satwa ini, adalah potensi pasir besi yang membuka peluang bagi investor untuk memanfaatkan sebagai bahan baku pabrik Besi baik yang ada di Indonesia maupun untuk memenuhi kebutuhan pabrik di Negara lain.
Potensi ancaman ini, bukan hanya untuk satwa saja, namun masyarakat pesisir pun akan terancam keberadaan tempat tinggal mereka. Dampak lain yang akan terjadi adalah kerusakan lingkungan yang menyebabkan pencemaran laut, yang akan mengganggu biota laut yang ada disekitar laut pasifik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar